Papua merupakan salah satu daerah yang dikenal dengan kekayaan budaya dan juga tradisinya. Tak heran, jika masih banyak suku yang masih memegang teguh nilai-nilai luhurnya. Berikut ini adalah suku-suku di Papua yang sangat banyak dikenal dengan berbagai keunikannya.

1. Suku Asmat

Suku Asmat merupakan tidak benar satu suku terbesar yang tersedia di Papua. Hal yang menyebabkan suku ini lebih populer adalah hasil ukiran kayunya yang dianggap benar-benar unik. Suku Asmat juga populer dengan tarian Tobe yang khas.

Masyarakat suku Asmat dapat dikatakan berada di wilayah yang terisolasi dari dunia luar. Hal ini gara-gara wilayah kediamannya sulit dijangkau.

Mereka kebanyakan punya mata pencarian sebagai pemburu hewan liar dan menangkap ikan di sungai.

2. Suku Dani

Suku Dani jadi tidak benar satu suku paling populer di Papua. Suku yang mendiami area pegunungan, juga jadi suku terbesar di sana. Keunikan Suku Dani adalah mereka masih mendiami rumah-rumah kebiasaan yang diberi nama Honai.

Suku Dani merupakan salah satu suku bangsa yang menduduki pedalaman Papua, tepatnya di wilayah dataran tinggi Pegunungan Jayawijaya.

Suku Dani diakui sebagai keturunan dari gelombang awal pemindahan manusia dari daratan Asia yang terjadi ribuan th. lalu.

Dalam kehidupan sehari-harinya, masyarakat suku Dani punya bhs yang serupa bersama dengan bhs Melanesia dan Pasifik Barat. Bahasa yang digunakan punya dua dialek, yaitu dialek Dani barat atau bhs Lanny dan dialek Dani lembah besar atau Dani Baliem.

3. Suku Korowai

Dikenal dapat keunikannya, yakni masyarakatnya yang tinggal di sebuah rumah-rumah pohon. Mereka tinggal di atas tempat tinggal pohon yang benar-benar tinggi dengan ketinggian capai 15-50 meter.

Suku Korowai adalah tidak benar satu suku di Pulau Papua yang menduduki daratan rendah yang tersedia di sebelah selatan pegunungan Jayawijaya. Kelompok masyarakat berasal dari suku Korowai ini tinggal di lebih kurang tawa, hutan mangrove, dan juga lahan yang basah.

Masyarakat suku Korowai ini umumnya tak mengfungsikan koteka seperti umumnya suku Papua lain. Kehidupan mereka tercukupi oleh kegiatan berburu dan menghimpun makanan. Tempat tinggal suku ini berada di rumah pohon.

Masyarakat suku Asmat bisa dikatakan berada di lokasi yang terisolasi berasal dari dunia luar. Hal ini gara-gara lokasi kediamannya sulit dijangkau. Mereka umumnya punya mata pencarian sebagai pemburu hewan liar dan menangkap ikan di sungai.

O iya, di dalam kehidupan sosialnya, rumah-rumah masyarakat suku Asmat ini dibedakan bersama diberi isyarat Ye, Je, dan Yeu.

Ye jadi isyarat bagi rumah yang dihuni oleh laki-laki Asmat. Je, rumah yang dihuni oleh perempuan dan anak-anak. Yeu sebagai pusat kegiatan sosial dan religi.

4. Suku Muyu

Salah satu suku di Papua yang mendiami area kurang lebih Sungai Muyu yang terletak di sebelah Timur Laut Merauke. Bahasa yang digunakan adalah bahasa Muyu.

Suku Muyu adalah suku yang duduki lokasi Kabupaten Boven Digoel di Provinsi Papua. Masyarakat suku Muyu saat ini menguasai birokrasi Kabupaten Boven Digoel. Banyak dari mereka yang menjadi pegawai pemerintahan.

Hal ini disebabkan sebab cii-ciri masyarakatnya yang hemat, pekerja keras, dan mementingkan pendidikan.

Suku Muyu punyai pemimpin tinggi yang merupakan ketua di dalam kehidupan dan juga kepercayaan religiusnya.

5. Suka Lani

Suku Lani sering disebut sebagai suku Loma. ‘Lani’ miliki makna ‘kamu pergi’, nama ini diambil alih dari cerita suku Lani Barat. Dalam cerita itu, misionaris asing di era lantas menyebutkan kalau suku ini adalah suku Dani Barat untuk membedakannya bersama suku Dani.

Sementara itu makna kata Loma sendiri merupakan orang-orang yang tinggal di Kabupaten Puncak Jaya.

6. Suku Amungme

Suku Amungme mampu dikatakan sebagai suku tertua di lokasi timur Indonesia tersebut. Suku Amungme adalah suku yang populer mempunyai ikatan kuat dengan gunung. Bagi suku ini, gunung dan sekitarnya adalah sebuah area suci yang harus dijaga.

Suku Amungme atau yang disebut bersama dengan Amui atau Hamung adalah suku yang menduduki wilayah Pegunungan Jayawijaya.
Masyarakat suku ini hidup bersama dengan langkah berkelompok dan mendirikan rumah di atas tiang kayu. Atapnya terbuang berasal dari alang-alang atau daun rumbia.

Biasanya, masyarakat suku Amungme akan membentuk suatu kelompok. Setiap grup terdiri berasal dari 5-10 rumah tangga.

Dalam kesehariannya, suku ini gunakan bahasa Uhunduni yang miliki lebih dari satu dialek, layaknya Amung, Enggipilu, dan Damal.

Nah, itu dia pembahasan berkenaan suku-suku yang ada di Pulau Papua yang terlampau beragam.