Indonesia punya sejuta budaya yang berbeda-beda disetiap daerahnya. Hal ini menjadi salah satu pesona lain berasal dari Indonesia tak sekedar keindahan alamnya yang memanjakan mata. Setiap area ini sendiri punya beragam kebiasaan dan budaya yang menarik, yang tak jarang menjadi ciri khas area yang bersangkutan. Salah satunya adalah budaya masyarakat Suku Toraja.

Seperti yang diketahui, terkecuali Toraja punya lebih dari satu destinasi indah yang menjadi opsi kuat. Bukan cuma itu, rupanya wisatawan juga tertarik terhadap pesona budaya Suku Toraja yang unik dikarenakan punya kekuatan tarik tersendiri lantaran tradisinya yang punya nuansa mistiknya tersendiri.

1. Rambu Solo’

Berbicara perihal kebiasaan penduduk Suku Toraja, tentu saja mesti ada kebiasaan Rambu Solo’ di dalamnya. Tradisi Rambu Solo’ ini merupakan kebiasaan pemakaman ala Suku Toraja yang dikerjakan untuk menghormati sekaligus sebagai upacara pengantaran arwah menuju akhirat melalui serangkaian ritual dan doa.

Ritual yang dikerjakan itu sendiri berupa pertunjukan seni, adu kerbau, sampai mengantarkan jenazah. Bukan cuma terjadi selama sehari, kebiasaan ini dapat terjadi selama sebagian hari, terkait status sosial keluarga yang menyelenggarakan Rambu Solo’ ini.

Biaya yang dihabiskan untuk menyelenggarakan upacara ini pun tidak dapat dibilang sedikit. Semakin kaya keluarga yang bersangkutan, maka biaya yang dikeluarkan pun dapat semakin besar. Kemeriahan dan juga banyaknya ritual selama kebiasaan Rambu Solo’ inilah yang jadi daya tarik utama bagi wisatawan yang singgah berkunjung.

2. Ma’nene’

Ma’Nene’ merupakan kebiasaan yang diselenggarakan tiap 3 th. sekali sehabis panen besar di bulan Agustus, yang menarik perhatian wisatawan yang singgah ke Tana Toraja. Sebagai kebiasaan yang dikerjakan pada orang yang sudah meninggal, kebiasaan ini memadai unik.

Pasalnya, pada kebiasaan ini, Jasad yang sudah dikuburkan dapat dikeluarkan oleh sanak keluarganya. Untuk apa? Pada kebiasaan ini, jasad yang dikeluarkan berasal dari petinya ini dapat dibersihkan, didandani selayaknya tetap hidup oleh anak cucu berasal dari jasad yang bersangkutan.

Selama proses pembersihan berlangsung, kaum laki-laki dapat membentuk lingkaran sambil menyanyikan lagu-lagu yang melambangkan kesedihan dan kenangan dapat kehidupan jasad yang bersangkutan sebelum meninggal yang bertujuan untuk menghibur keluarga yang ditinggalkan.

Untuk menyelenggarakan kebiasaan ini memakan biaya yang tidak sedikit karena termasuk didalam kategori acara besar, agar seringkali yang menyelenggarakan kebiasaan ini merupakan keluarga yang mempunyai status tinggi atau masuk didalam kategori bangsawan.

3. Sisemba’

Tradisi ini merupakan kebiasaan permainan adu kaki yang umumnya dikerjakan oleh anak-anak sampai orang dewasa. Biasanya, kebiasaan ini dikerjakan di lapangan atau daerah teruka pada sementara merayakan panen raya. Pemain berasal dari Sisemba’ ni terdiri berasal dari dua kubu yang berasal berasal dari dua desa yang bersebelahan, dimana satu tim terdiri berasal dari 2 orang yang saling berpegangan disaat permainan dimulai.

Cara bermainnya layaknya definisi kebiasaan ini, yaitu memanfaatkan kaki. tepatnya, disaat permainan dimulai, kedua kubu dapat bergerak maju dan melayangkan tendangan pada kubu lawan. Di didalam permainan ini, terkandung sebagian orang yang berperan sebagai wasit yang bertugas untuk menegur, melerai, atau menghentikan permainan.

Apabila ada pemain yang cedera atau berbuat curang. Ada ulang ketentuan didalam permainan ini, dimana peserta yang terlepas berasal dari partner atau rekan satu timnya tidak boleh diserang. Memang terkesan brutal, namun di permainan ini ditekankan bahwa tidak boleh ada dendam sehabis permainan. Juga sebetulnya jarang ada kejadian dimana ada peserta permainan yang cedera selama melaksanakan permainan ini.

4. Silaga Tedong

Tradisi ini merupakan acara adu kerbau yang adalah salah satu acara didalam urutan acara Rambu Solo’.Biasanya acara ini dikerjakan di lapangan yang basah dan becek, atau di daerah sawah yang berlumpur. Sebagai ketentuan, kerbau-kerbau yang diadu ini merupakan kerbau-kerbau pilihan yang berasal berasal dari jenis-jenis khusus bersama dengan harga jual yang serupa sekali tidak mendekati kata murah.

Tujuan diadakannya acara ini adalah sebagai hiburan bagi keluarga yang berduka. tak hanya itu, acara ini termasuk jadi acara pertunjukan bagi para pelayat yang singgah yang tidak tanggung-tanggung, jumlahnya dapat raih ratusan orang.

5. Tinggoro Tedong

Sama halnya bersama dengan Silaga Tedong, Tradisi Tinggoro tedong ini termasuk didalam urutan acara Rambu Solo’. Di kebiasaan ini dapat dipertontonkan prosesi penyembelihan kerbau yang dikerjakan bersama dengan sekali tebas saja memanfaatkan parang.

menurut keyakinan leluhur penduduk Toraja, atau yang disebut sebagai Aluk Todolo oleh penduduk setempat, kerbau merupakan hewan tunggangan bagi arwah jenazah untuk menempuh perjalanan menuju puya atau alam akhirat. Masyarakat Setempat mempercayai roh kerbau yang dikorbankan ini dapat menemani arwah orang meninggal yang bersangkutan menuju ke alam akhirat.

6. Rompo Bobo Bonang, Rompo Karoeng, & Rompo Allo

Adalah upacara yang dikerjakan untuk melangsungkan pernikahan. terkandung 3 tipe berasal dari upacara ini sesuai namanya, dimana yang pertama ada Rompo Bobo Bonang, Rompo KaroEng, dan yang terakhir adalah Rampo Allo.

Rompo Bobo Bonang adalah upacara yang tata caranya paling sederhana, dimana keluarga mempelai pria beserta mempelai pria dapat mengunjungi keluarga mempelai wanita. Orang tua mempelai wanita dapat menyongsong kedatangan mereka dan diadakanlah perjamuan makan bersama. Lalu, keluarga mempelai pria dapat ulang pulang dan meninggalkan mempelai pria yang dapat selamanya tinggal di tempat tinggal mempelai wanita.

Berikutnya ada Rompo KaroEng, yang sebetulnya mempunyai urutan yang serupa bersama dengan Rompo Bobo Bonang, namun dibedakan pada sementara perjamuannya saja. pada Rompo KaroEng ini, sebelum acara perjamuan, rombongan keluarga mempelai pria dapat disuruh tunggu terutama dahulu di lumbung.

Kemudian, Rampo Allo adalah upacara pernikahan yang paling mewah. perayaan pernikahan ini dapat diselenggarakan selama sebagian hari dan bersama dengan acara yang memadai meriah. Biasanya upacara Rompo Allo ini cuma dikerjakan oleh para bangsawan atau keluarga yang berstatus sosial tinggi saja.